Corona Belum Surut, Masih Ada Orang yang Mau Beli Properti?

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Jakarta - 

Pengusaha properti kawakan asal Indonesia di Australia, Iwan Sunito menyatakan minat investasi ke sektor properti terus bertumbuh meski dilanda pandemi Corona. Khususnya investasi properti di Australia.

Dari pengamatan Iwan lewat perusahaannya, Crown Group, saat ini banyak orang di Australia memilih menginvestasikan uangnya ke sektor properti. Hal itu terjadi karena sektor keuangan masih diliputi ketidakpastian karena Corona.

Menabung di bank pun menurut Iwan saat ini tidak terlalu menguntungkan. Pasalnya, suku bunga dari Bank Sentral saja cuma mencapai 0,25%. Sementara itu dia mengklaim investasi properti dengan sistem borrowing tower bisa untung 2,5-3%.

"Saat ini, bunga itu sangat rendah. Orang borrowing tower itu bisa dapat untung 2,5-3%, sementara cash rate reserve bank cuma 0,25% aja. Jadi kita lihat orang kalau investasi uangnya ditaruh di share market (saham) nggak nentu, di bank nggak ada harganya," papar Iwan dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10/2020).

"Jadi dia investasi properti bisa untung 2,5-3%," pungkasnya.

Di sisi lain, menurut Iwan, pihaknya pun mengalami kenaikan penjualan unit properti selama beberapa bulan ke belakang. Dia menyebutkan di bulan Juli pihaknya berhasil menjual properti sebanyak 10 juta Dolar Australia. Sementara itu, sejak awal Oktober hingga kini sudah mencapai 30 juta Dolar Australia.

"Memang kita lihat market mulai bergerak, demand bertambah dari China, Indonesia, bahkan Hong Kong. Sebagai pembanding, pada bulan Juli kita jual 10 juta Dolar Australia, sekarang hingga semalam di bulan Oktober ada 30 juta dolar Australia," ujar Iwan.

Melihat potensi yang menguntungkan, Iwan akan segera meluncurkan sebuah apartemen baru di Melbourne November mendatang. Apartemen tersebut terdiri dari dua tower dengan jumlah 153 unit.

Harga unit apartemen yang ditawarkan berada di bawah 1 juta Dolar Australia. Untuk unit dengan satu kamar harganya berada di 400-500 ribu Dolar Australia, sementara dengan dua kamar berada di harga 700 ribuan Dolar Australia.

-ejr

Share on Whatsapp